26 research outputs found

    Kegiatan Seleksi Bahan Pustaka di Perpustakaan Perguruan Tinggi

    Get PDF
    This study aims to determine the activities of selection of library materials in university libraries. The research location is in the Library of the Faculty of Arts and Letters (FISS) Pasundan University. The research method used is through qualitative methods. Collecting data through observation, interviews and documentation. The informants in this study were the head of the library and two librarians. The results showed that in selecting library materials, the Faculty of Arts and Letters (FISS) Pasundan University had identified the characteristics of the use of the library. In addition, it has paid attention to the criteria and stages of implementing the selection of library materials which are usually applied to university libraries. The obstacles faced in the selection process were the difficulty of obtaining a selector team from librarians, curriculum changes, limited selection tools often used by librarians, the large number of collections with art subjects that had to be given from abroad which tended to be expensive, and the Covid-19 pandemic which create a library must provide electronic collections. In dealing with the various obstacles above, the library involves lecturers, experts and deans as a selector team. In addition, it cooperates with various other libraries and informs its users of various electronic reference sources that are easily accessible and free of charge. Thus, the Library of the Faculty of Arts and Letters (FISS) of Pasundan University can still provide collection materials that are in accordance with the needs of its users that support the Tri Dharma of Higher Education can be achieved.Keyword: selection of library materials, college librariesABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan seleksi bahan pustaka di perpustakaan perguruan tinggi. Adapun lokasi penelitian di Pepustakaan Fakultas Ilmu Seni dan Sastra (FISS) Universitas Pasundan. Metode penelitian yang digunakan melalui metode kualitatif. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Perpustakaan dan dua orang pustakawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam melakukan seleksi bahan pustaka Perpustakaan Fakultas Ilmu Seni dan Sastra (FISS) Universitas Pasundan sudah melakukan identifikasi mengenai karakteristik penggunaan perpustakaannya. Selain itu, sudah memperhatikan kriteria dan tahapan pelaksanaan seleksi bahan perpustakaan yang biasanya diterapkan pada perpustakaan perguruan tinggi. Adapun hambatan yang dihadapi dalam proses seleksi adalah sulitnya memperoleh tim selektor dari pustakawan, adanya perubahan kurikulum, terbatasnya alat bantu seleksi yang sering digunakan oleh pustakawan, banyaknya koleksi dengan subjek seni yang harus diberi dari luar negeri yang cenderung mahal dan adanya Pandemi Covid-19 yang membuat perpustakaan harus menyediakan koleksi elektronik. Dalam menghadapi berbagai hambatan di atas maka perpustakaan melibatkan dosen, kepakaran dan dekan sebagai tim selektor. Selain itu, melakukan kerjasama dengan berbagai perpustakaan lain serta menginformasikan berbagai sumber refrensi elektronik yang mudah diakses dan gratis kepada pada penggunanya. Dengan demikian, Perpustakaan Fakultas Ilmu Seni dan Sastra (FISS) Universitas Pasundan tetap dapat menyediakan bahan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan penggunannya yang mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi dapat tecapai

    KONTRIBUSI LEMBAGA INFORMASI DI ERA DISRUPSI DAN GLOBALISASI

    Get PDF
    Era disrupsi dan globalisasi merupakan era yang menawarkan segala kemudahan, kecanggihan, dan keterbukaan dalam berbagai bidang termasuk mengenai informasi, dan teknologi, sehingga memberikan tantangan baru bagi lembaga informasi seperti perpustakaan, kearsipan, dan museum. Tantangan tersebut dapat dihadapi dengan memaksimalkan segala potensi yang dimiliki, meliputi koleksi, dan sumber daya manusia yang dimiliki, sehingga dapat memunculkan inovasi dan kreativitas baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Adapun peran yang dapat dilakukan oleh perpustakaan antara lain menjadi pemfilter infomasi, dan menjadi mitra kerja pengguna informasi. Peran kearsipan antara lain dapat menyajikan informasi yang dapat dijadikan alat bukti yang otentik, dan menjadi sumber informasi dalam menjaga stabilitas ekonomi. Adapun peran Museum antara lain sebagai wadah komunikasi antar budaya dan wadah pendidikan masyarakat.   ABSTRACT  The era of disruption and globalization is an era that offers all conveniences, sophistication and openness in various fields including information and technology, thus providing new challenges for information institutions such as libraries, archives and museums. These challenges can be faced by maximizing all the potential that is owned, including collections, and human resources that are owned, so that it can bring new innovations and creativity that are in line with the needs of today's society. The roles that can be carried out by the library include becoming information filterers, and becoming partners of information users. The role of archiving can, among other things, present information that can be used as authentic evidence, and become a source of information in maintaining economic stability. The role of the Museum, among others, is as a forum for intercultural communication and public education

    Analisis Penerapan Preservasi Kuratif terhadap Bahan Pustaka di Perpustakaan Museum Konferensi Asia Afrika

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan prervasi kuratif di Perpustakaan Museum Konferensi Asia Afrika. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan preservasi kuratif yang dilakukan melalui laminasi dan penjilidan. Adapun kendala yang dihadapi dalam penerapan preservasi kuratif adalah sarana dan prasarana, sumber daya manusia dan mayoritas koleksi termasuk warisan dunia

    PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN

    Get PDF
    Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini sangatlah berpengaruh besar bagi jalannya kehidupan, sebagian besar pekerjaan dan berbagai sarana sudah memanfaatkannya, termasuk perpustakaaan yang bergerak sebagai media penyedia informasi. Hal ini juga menjadi alasan sebuah perpustakaan untuk melakukan transformasi menjadi perpustakaan yang berbasis teknologi dan berorientasi untuk menjadi perpustakaan masa depan yang modern. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan alasan dari pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di perpustakaan dan sebagai media dalam melakukan sebuah transformasi perpustakaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif melalui studi literatur. Dalam penelitian studi literatur ini peneliti menggunakan berbagai sumber tertulis seperti artikel, jurnal, buku, dan dokumen yang relevan sesuai dengan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi menjadi media atau alat dalam mewujudkan transformasi perpustakaan. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi ini akan memudahkan sumber daya manusia di perpustakaan yaitu pustakawan untuk menjalankan tugasnya dan mempercepat layanannya, sehingga akan meningkatkan eksistensi perpustakaan di mata masyarakat. Pustakawan harus meningkatkan kemampuan dan keterampilannya agar dapat mewujudkan transformasi perpustakaan yang unggul dan sukses di masa depan

    Analisis Penerapan Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi Di Perpustakaan Universitas Islam Nusantara

    Get PDF
    Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan salah satu unit pendukung utama kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dan berfungsi sebagai pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang berkedudukan di perguruan tinggi. Penelitian ini bermaksud menganalisis mengenai sejauh mana gedung Perpustakaan Universitas Islam Nusantara  (UNINUS) menerapkan Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 2 orang yaitu pengelola Perpustakaan UNINUS. Teknik analisa data melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perpustakaan UNINUS telah berupaya menerapkan peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 13 Tahun 2017 tentang Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi dengan baik meskipun belum maksimal. Hal ini dikarenakan luas gedung perpustakaan yang hanya 608 m2 sehingga belum sesuai standar luas gedung yang seharusnya 3.882,5 m2. Hal ini menjadikan ruangan yang tersedia hanya terbagi menjadi dua ruangan yaitu, ruang pertama digunakan sebagai ruang layanan referensi dan ruangan kedua digunakan sebagai ruang untuk menyimpan koleksi sekaligus menjadi ruang layanan membaca, layanan sirkulasi, dan ruang kerja pustakawan. Lokasi perpustakaan termasuk dalam kategori strategis. Sarana dan prasarana yang tersedia sudah memenuhi standar. Pencahayaan di perpustakaan tersedia secara alami dan buatan. Temparatur suhu di ruangan mencapai 280 C karena belum tersedianya pendingin ruangan seperti kipas atau AC. Adanya berbagai komponen seperti luas ruangan dan temperatur suhu ruangan yang belum standar ini perlu menjadi perhatian karena akan berpengaruh pada kenyamanan pemustaka dan pustakawan dalam beraktivitas

    Peran Perpustakaan Pusat Dinas Sejarah Angkatan Darat Dalam Meningkatkan Literasi Sejarah

    Get PDF
    The library is a strategic place in exploring history. This is because the source of information in the form of primary and secondary data is in the library. One of the libraries that contains historical information sources is Central Library of the Army History Service. Since its inauguration, few people have taken advantage of the historical collections in this library. Even though the collection in this library is very informative and there are many rare collections. For this reason, in this study, researchers examine the role of the Central Library of the Army History Service in increasing interest in historical literacy. This study uses a descriptive method with a qualitative approach. The data used comes from primary data and secondary data. The results show that in realizing its role in increasing historical literacy, the library has provided a representative room with various historical literature on various subjects and languages that can be accessed for free. The library also carries out socialization activities in the form of making booklets, active on Instagram and its website. In addition, the library innovated by making the R.P Soewardi T Reading Corner facility. This facility received a positive response from its users which could increase interest in reading. Thus, the Central Library of the Army History Service always tries to optimize its role in providing knowledge about history in order to increase historical literacy in the community.Keywords: role of libraries, historical literacy, Central Library of The Army History Servic

    KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI BENCANA KEBAKARAN DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

    Get PDF
    The purpose of this study was to determine library preparedness in dealing with fire disasters at the Regional Library and Archives Service of West Java Province. This research is a qualitative research with a descriptive approach. Data collection techniques used are interviews, observation and documentation. The subjects of this research are the general section of electricity, and the part of the library manager. The results of this study indicate that preparedness in dealing with fire disasters has been implemented at the Regional Library and Archives Service of West Java Province. At the prevention stage, the library conducts routine inspections of buildings where collections are stored, electricity, supplies of equipment used to anticipate fire disasters, and makes regulations. At the response stage, in the form of disaster response training activities for librarians and employees, maintenance of equipment and electricity, as well as identifying important collections and letters so that they are stored on floors that are easily accessible. In the reaction stage, the library makes various Standard Operating Procedures (SOP) related to disaster preparedness. During the recovery phase, routine risk management analysis activities are carried out. As for the advice given, it is hoped that the library can maximize the implementation of fire disaster preparedness by implementing existing SOP.Keyword: disaster preparedness, fire, public libraryABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapsiagaan perpustakaan dalam menghadapi bencana kebakaran di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Subyek penelitian ini yaitu bagian umum kelistrikan, dan bagian pengelola perpustakaan.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana kebakaran sudah diterapkan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat. Pada tahap pencegahan, perpustakaan melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap bangunan tempat penyimpanan koleksi, kelistrikan, penyediaan peralatan yang digunakan untuk mengantisipasi bencana kebakaran, dan membuat peraturan. Pada tahap tanggapan, berupa kegiatan pelatihan tanggap bencana bagi pustakawan dan karyawan, pemeliharaan peralatan dan kelistrikan, serta mengidentifikasi koleksi dan surat penting agar disimpan pada lantai yang mudah terjangkau. Pada tahap reaksi, perpustakaan membuat berbagai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berkaitan dengan kesiapsiagaan bencana. Pada tahap pemulihan, berupa kegiatan analisis manajemen resiko yang rutin dilakukan. Adapun saran yang diberikan diharapkan perpustakaan dapat memaksimalkan pelaksanaan kesiapsiagaan bencana kebakaran dengan menjalankan SOP yang ada

    ANALISIS PENERAPAN PENCAHAYAAN DI PITIMOSS FUN LIBRARY TERHADAP MINAT KUNJUNG PERPUSTAKAAN

    Get PDF
    Penelitian ini berjudul “Analisis Penerapan Pencahayaan Di Pitimoss Fun Library Terhadap Minat Kunjung Perpustakaan”. Salah satu faktor untuk menunjang keberhasilan layanan di perpustakaan adalah bagaimana penerapan pencahayaan yang digunakan di perpustakaan sehingga dapat menimbulkan rasa kenyamanan dan daya tarik pengunjung untuk datang ke pitimoss fun library ini. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pencahayaan, penataan ruangan di pitimoss fun library terhadap minat kunjung perpustakaan.. Informan dalam penelitian ini berjumlah tiga orang dari pengelola dan pengunjung perpustakaan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pencahayaan yang digunakan di pitimoss fun library sebagian besar menggunakan cahaya buatan dengan menggunakan cahaya listrik sebagai alat penerangnya. Dengan jendela yang ada di ruangan ini hanya satu sehingga cahaya matahari dan udara tidak dapat banyak masuk ke ruangan. Selanjutnya dari segi penataan ruangan, rak disini tidak terlalu tinggi sehingga menyesuaikan dengan kondisi ruangan yang tidak terlalu luas begitupun dengan penataan koleksi yang sudah berurutan sesuai genre. Akan tetapi banyak masukan dari pengunjung untuk pelebaran ruangan dan penambahan kursi, pendingin ruangan, dan meja untuk menunjang kegiatan pengunjung. Dengan adanya pitimoss fun library ini, pengunjung sangat antusias untuk datang kesini karena disini terdapat banyak koleksi fiksi seperti novel dan komik bahkan disini dikatakan taman bacaan terbesar yang berada di kota bandung. Dengan lokasi yang cukup strategis lebih memudahkan pengunjung untuk sering-sering datang kesini

    TATA LETAK PERABOTAN DI RUANG BACA DEWASA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH JAWA BARAT

    Get PDF
    A public library is a type of library that can be accessed or used by the general public. The importance of the library as a source of knowledge certainly requires comfortable room conditions by facilitating in it to facilitate the activities of both librarian and visitors who use the space. There is an adult reading room service at the DISPUSIPDA Public Library (West Java Regional Library and Archives Service). The purpose of this study was to find out how the layout of the furniture in the adult reading room of the DISPUSIPDA Public Library (West Java Regional Library and Archives Service). Researchers used qualitative research using descriptive methods with data collection techniques with direct observation, interviews with librarians of the DISPUSIPDA Public Library (West Java Regional Library and Archives Service). The results showed that the layout of the furniture in the adult reading room service was very comfortable with adequate quality equipment/furniture, a complete collection of books, and a discussion room inside. The layout of the furniture in the adult reading room is very ergonomic, making it easier for librarians and users to carry out activities in the room.Keywords: library furniture, reading room, DISPUSIPDAABSTRAK Perpustakaan umum adalah jenis perpustakaan yang dapat diakses atau digunakan oleh masyarakat umum. Pentingnya perpustakaan sebagai  sumber ilmu pengetahuan tentunya membutuhkan kondisi ruangan yang nyaman dengan memfasilitasi didalamnya untuk memudahkan aktivitas baik petugas perpustakaan maupun pengunjung yang menggunakan ruang tersebut. Terdapat layanan ruang baca dewasa di Perpustakaan Umum DISPUSIPDA (Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Jawa Barat). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tata letak perabotan di ruang baca dewasa Perpustakaan Umum DISPUSIPDA (Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Jawa Barat). Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan pada penelitian ini adalah pustakawan Perpustakaan Umum DISPUSIPDA (Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Jawa Barat). Hasil penelitian menunjukan bahwa tata letak perabot di layanan ruang baca dewasa sangat nyaman dengan kualitas peralatan/ perabot yang memadai, kolesi buku yang lengkap, dan didalamnya dilengkapi dengan ruang diskusi. Tata letak perabot diruang baca dewasa sangat ergonomis sehingga memudahkan pustakawan dan pemustaka dalam beraktivitas di ruangan tersebut
    corecore